Awas Hadits Palsu "Jihad Akbar Adalah Jihad Melawan Nafsu"
Written By Unknown on Saturday, August 24, 2013 | 6:51 AM
Banyak opini yang berkembang di tengah seluruh umat islam dan di seluruh belahan dunia islam, bahwa jihad yang terbesar adalah jihad melawan hawa nafsu (mujahadatun nafsi) sedangkan jihad mengangkat senjata melawan kaum kafir adalah jihad kecil. Biasanya ungkapan ini di sertai dengan mengutip hadits Rosululah SAW, sepulang beliau dari memerangi kaum kafir
"kalian datang dari melakukan amalan yang paling baik, dan kalian datang dari jihad kecil menuju jihad yang paling besar, yaitu; seorang hamba melawan hawa nafsunya"
Opini ini perlu di beri catatan di beberapa sisi:
- Hadits yang di jadikan landasan opini ini adalah "mardud" didhaifkan oleh banyak kalangan ulama hadits, diantaranya; Al Baihaqi, Al iraqo dan Al suyuthi dalam Al jami' as saghir. dikarenakan perawinya yang bernama Yahya bin al 'ala' adalah seorang yang tertuduh sebagai pemalsu Hadits seperti yang dijelaskan oleh ibnu Hajar dalam "taqrib at tahzb".
"Dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad di atas orang-orang yang tidak ikut berjihad dengan pahala yang besar. Beberapa derajat dari Allah, maghfirah dan rahmatNya, adalah Allah maha pengampun lagi maha penyayang" (QS An nisaa' : 95-96)
Namun jika jihadun nafsi adalah menggendalikan jiwa untuk merealisasikan Tauhid, kafir terhadap thaghut dan komitmen dengan seluruh syariat Allah, tidak dapat di ingkari bahwa jihadun nafsi adalah asas dan jihad melawan kekafiran merupakan salah satu hasil dari jihadun nafsi.
ibnu al Qayyim berkata: "manakala jihad memerangi musuh-musuh Allah (orang-orang kafir) hanya bagian dari jihad nafsi dalam merealisasikan Tauhid... maka jihadun nafsi lebih diprioritaskan dari pada jihad mengangkat senjata menumpas kekafiran".
ungkapan 'jihad akbar adalah jihadun nafsi" sering disalah-gunakan untuk mengecilkan peran orang yang memanggul senjata mengorbankan anak, istri, dan harta benda untuk tegaknya kalimat Allah, bahkan untuk melemahkan dan maneghalangi orang untuk jihad fi sabilillah, dengan mengatakan menyibukkan diri dengan jihad akbar lebih afdhal. padahal jika kita cermati dengan seksama tentunya akan dapat di ambil kesimpulan bahwa konsisten dengan jihadun nafsi mengharuskan kita untuk berjihad fi sabilillah jika waktunya telah tiba.
0 comments:
Post a Comment